Berbekal dengan segala kerendahan hati, kini kusadari bahwa hidup itu sangatlah sulit. Bila telah sulit begitu, maka tidaklah elok untuk mendapati diri untuk dipersulit. Untuk itu, melalui sebuah pesan pendek aku berucap, " jangan sedih untuk meratapi apa yang telah terjadi, karena sesungguhnya Alloh telah menetapkannya dengan segala hikmah dibalik itu."
Mimpi yang berbatas dengan waktu adalah sesuatu cita-cita yang penuh dengan perhitungan untuk digapai. Bukan utk dihindari dan dialihkan dalam setiap langkah hidup seseorang. Kadang kita selalu berpandangan untuks merendahkan kembali cita-cita tersebut dengan cara memandang diri tidak mampu. Dan akhirnya sang cita-cita itupun meluruh dengan sendirinya. Maka selanjutnya, berpuaslah seseorang untuk mengatakan,"mungkin ini yang terbaik buatku."
Istana harapan yang kumaksud adalah berbatasnya sesuatu impian dengan aliran sang waktu. Dimana kita dituntut untuk tetap tegak mengatakan yang sejujurnya terjadi dalam hati terkecil di lubuk sanubari diriku dan semua orang yang ingin selalu berjuang hidup di dunia ini.
Kalaupun harus gamang dengan lontaran mimpi, maka tidak hsrus luruh. Tapi harus berusaha untuk tdk takut terhadap istana harapan itu tuk digapainya. Fokus pada solusi dan bukan pada kekhawatiran yang memang semu. Bukan kah segala sesuatu telah ditulis di Laukhful Makhfudz oleh Alloh Azza Wa Jala ??
Mataram, 1 Desember 2009